Gambaran Koinfeksi Hepatitis C pada Pasien HIV di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Bandung
Abstract
Hepatitis C Virus (HCV) menyebabkan infeksi kronis yang dapat berkembang menjadi fibrosis dan kanker hati HCV dapat ditularkan melalui hubungan seksual, transfusi darah, penggunaan narkoba jarum suntik, proses pembuatan tato dengan jarum yang terkontaminasi, dan transmisi dari ibu ke anak. HCV juga bisa menyebabkan koinfekis pada pasien Human Immunodeficiency virus (HIV) karena memiliki rute transmisi yang sama. Koinfeksi HCV berkaitan dengan progresivitas penyakit yang cepat menuju sirosis serta peningkatan morbiditas dan mortalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan koinfeksi HCV pada pasien terinfeksi HIV di salah satu Rumah Sakit di kota Bandung dengan menggunakan metode Pemeriksaan rapid Immunochromatographic test (ICT) untuk mendeteksi keberadaan antibodi anti-HCV dan untuk pengujian skrining pada penderita HIV. Sampel yang digunakan adalah sampel yang telah dilakukan pemeriksaan laboratorium Anti-HIV positif dengan jumlah 40 sampel kemudian dilakukan pemeriksaan HCV. Hasil penelitian menunjukkan dari 40 sampel serum terdapat 4 orang (10%) sampel yang dinyatakan positif untuk HCV. Berdasarkan hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada pasien terinfeksi HIV terdapat koinfeksi HCV.