Daya Hambat Esktrak Pinang (Areca catechu) terhadap Pertumbuhan Bakteri Methicillin-resistant Coagulase Negatives Staphylococci (MRCNS)
Abstract
Telah dilakukan uji daya hambat ekstrak pinang terhadap bakteri Methicillin-resistant Coagulase Negatives Staphylococci (MRCNS). Bakteri MRCNS merupakan penyebab infeksi nosocomial dan komunitas. Resistensi bakteri ini terjadi akibat mutase genetic pada struktur bakteri. Perkembangan penyakit dan bakteri yang resisten terhadap antibiotic semakin meningkat pada 10 tahun terakhir, sehingga pengobatan alternative diperlukan. Pinang merupakan tanaman yang umum digunakan sebagai obat di Indonesia. Kandungan tannin dan fenol dalam buah pinang memiliki aktivitas antimikroba karena mampu merusak dinding sel bakteri. Penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi. Terdapat empat tahapan penelitian yaitu, proses ekstraksi menggunakan etanol 96%; fraksinasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan akuades; uji minimum inhibition concentration (MIC) dan minimum killing concentration (MKC); dan uji struktur bakter menggunaka mikroskop electron. Hasil penelitian menunjukkan, fraksi air dan fraksi etil asetat mampu menghambat pertumbuhan bakteri MRCNS pada konsentrasi berturut-turut 512 µg/mL dan 256 µg/mL, sedangkan fraksi n-heksana memberikan hambatan pada konsentrasi 1024 µg/mL. Terdapat senyawa tannin dan fenol pada fraksi air dan etil asetat. Dapat disimpulkan, ekstrak pinang dapat menghambat pertumbuhan bakteri MRCNS dengan cara menghancurkan dinding sel bakteri.